| Selamat Tahun Baru 1435H & 2014M Semoga Hari Yang Mendatang Ini Akan Mendekatkan Kita Kepada Tuhan Sekelian Alam ..

Thursday, July 28, 2011

Rasulullah SAW Adalah Teladan Dalam Berumah Tangga

Photobucket
Meniti jejak Rasulullah SAW dalam kehidupan berumah tangga adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim yang menginginkan kebahagiaan dalam berumah tangga. Hal ini masuk dalam keumuman firman Allah SWT di dalam Al-Qur`an : Ertinya “ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab: 21)


Allah SWT telah bersumpah tentang keagungan akhlak Rasulullah SAW di dalam firman-Nya : “ Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al-Qalam: 4)

Rasulullah SAW bersabda :  “ Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan budi pekerti yang mulia.” – Dan di dalam sebuah riwayat-: “ Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kebagusan akhlak.” (HR. Al-Imam Ahmad di dalam Musnad (2/318) dan Al-Imam Al-Bukhari di dalam Al-Adab no. 273 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Rasulullah adalah orang yang paling bagus akhlaknya .” (HR. Al-Bukhari no. 6203 dan Muslim no. 659 dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu) Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata kepada saudaranya tatkala datang berita diutusnya Rasulullah SAW : “ Pergilah engkau ke lembah itu dan dengar apa ucapannya.” Kemudian dia kembali lalu menyampaikan :  “ Aku melihat dia memerintahkan kepada budi pekerti yang baik.” (HR. Al-Bukhari no. 3861 dan Muslim no. 2474)

Seseorang tidak akan menemukan kekecewaan bila dia menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri teladan dalam semua tatanaan kehidupannya. Baik ketika dia seorang diri, berumah tangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dia akan berbahagia di saat banyak orang dirundung kesedihan. Dia akan tentram di saat orang-orang dirundung kegelisahan. Dia akan terbimbing di saat semua orang tersesat jalannya. Dia akan tabah dan sabar di saat orang lain gundah gulana.

Dan jika menaatinya niscaya kalian akan mendapatkan petunjuk. ” (An-Nur: 54)
Hisyam bin ‘Amir berkata kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha: “ Wahai Ummul Mukminin, beritahukan kepadaku tentang akhlak Rasulullah? ” Beliau menjawab: “ Tidakkah kamu membaca Al-Qur`an? ” Hisyam bin Amir berkata: “ Iya.” ‘Aisyah berkata : " Akhlak Nabiyullah SAW adalah Al-Qur`an.” (HR. Muslim no. 746)

Rasulullah SAW dan Keluarga Beliau
Sungguh amat sangat menarik bila dikaji kehidupan Rasulullah SAW bersama isteri-isteri beliau. Sebuah kehidupan indah, yang mestinya ditulis dengan tinta emas, dan telah diabadikan oleh Allah SWT hingga hari kiamat. Sehingga setiap umat beliau yang kembali ke jalan As-Sunnah akan mengetahui hal itu. “ Indahnya hidup bersama Sunnah Rasulullah ”, itulah ucapan yang akan keluar dari orang yang telah mencium aroma As-Sunnah walaupun sedikit. Mari kita menelaah beberapa riwayat tentang indahnya hidup Rasulullah SAW bersama keluarga beliau, yang semuanya itu merupakan buah dari akhlak yang mulia dan agung.


Telah disebutkan di dalam kitab-kitab As-Sunnah seperti kitab Shahih Al-Imam Al-Bukhari, Shahih Al-Imam Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi, Ibnu Majah, An-Nasa`i dan selain mereka. Lihat nukilan beberapa riwayat dalam kitab Ash-Shahihul Musnad Min Syama`il Muhammadiyyah. (1/384-420, karya Ummu Abdullah Al-Wadi’iyyah)

1. Rasulullah SAW dan kelembutan beliau bersama isteri-isterinya.
Beliau tidur satu selimut, beliau mandi berduaan dan mencium isterinya sekalipun dalam keadaan berpuasa, serta bercumbu rayu sekalipun dalam keadaan haid, sebagaimana hadits dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha dalam riwayat Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim.

Diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim (no. 1807) dari Hafshah radhiyallahu ‘anha dan datang pula dari hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari (no. 1928) dan Muslim (no. 1851):

Rasulullah mencium (istrinya) dalam keadaan beliau berpuasa .”
Bahkan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha (HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 322 dan Muslim 444) bercerita kepada Zainab putrinya, bahwa Rasulullah SAW menciumnya dalam keadaan beliau SAW berpuasa, dan beliau radhiyallahu ‘anha pernah mandi bersama Rasulullah SAW dari sebuah bejana dalam keadaan junub.

2. Rasulullah menyenangkan istrinya dengan sesuatu yang bukan merupakan maksiat kepada Allah SWT .
Sebagaimana riwayat dari Aisyah radhiyallahu ‘anha: “ Aku melihat Rasulullah menutupi aku dengan selendangnya, dan aku melihat kepada anak-anak Habasyah yang sedang bermain di masjid hingga akulah yang bosan.” (HR. Al-Bukhari)


3. Berbincang-bincang bila memiliki kesempatan.
Sebagaimana dalam riwayat dari sahabat ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha: “Rasulullah shalat dalam keadaan duduk dan membaca dalam keadaan duduk. Dan bila masih tersisa dalam bacaannya sekitar 30 atau 40 ayat, beliau berdiri dan membacanya dalam keadaan berdiri. Kemudian beliau ruku’ dan sujud. Dan beliau lakukan hal itu pada rakaat kedua bila beliau menunaikan shalatnya. Jika aku bangun, beliau berbincang-bincang denganku dan bila aku tidur beliau juga tidur.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

4. Rasulullah SAW berlomba lari dengan isterinya.
Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha : “ Tatkala dia bersama Nabi SAW dalam sebuah perjalanan, dia berkata: ‘Aku berlomba lari dengan beliau dan aku memenangkannya.’ Tatkala aku gemuk, aku berlomba (lagi) dengan beliau dan beliau memenangkannya. Beliau berkata: “Kemenangan ini sebagai balasan atas kemenanganmu yang lalu.” (HR. Abu Dawud, 7/423 dan Ahmad, 6/39)

5. Khidmat (pelayanan) Rasulullah SAW dalam rumah tangga
Diriwayatkan dari Aswad, dia berkata: Aku bertanya kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha: “Apa yang diperbuat oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam rumahnya?” Dia berkata: “ Beliau selalu membantu keluarganya, dan bila datang panggilan shalat beliau keluar menuju shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 676, 5363 dan Ahmad, 6/49)

6. Rasulullah SAW bersenda gurau dengan isterinya, dengan menyebutkan satu sifat yang ada pada diri sang isteri, sebagaimana riwayat dari Aisyah radhiyallahu ‘anha. (HR. Al-Bukhari no. 5228 dan Muslim no. 4469)

7. Rasulullah menyenangkan isterinya dengan cara minum dari bekas mulut istrinya dan makan dari bekas tempat makan istrinya, sebagaimana riwayat dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. (HR. Muslim no. 300)

8. Rasulullah SAW cemburu melebihi kecemburuan para sahabat beliau.
Sa’d bin ‘Ubadah berkata : “ Jika aku menjumpai seseorang bersama isteriku niscaya aku akan memenggalnya dengan pedang pada sisi yang tajam.” Sampailah ucapan itu kepada Nabi SAW lalu beliau bersabda: “ Apakah kalian heran dengan kecemburuan Sa’d ? Sungguh, aku lebih cemburu darinya, dan Allah lebih cemburu dariku.” (HR. Al-Bukhari no. 6846 dan Muslim no. 2754)

Beberapa contoh yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW di atas adalah sebagai aplikasi dari wujud taqarrub kepada Allah SWT, bukan semata-mata kebahagiaan dunia. Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu berkata: “ Apabila seseorang mempergauli isterinya dengan cara yang baik, janganlah semata-mata hanya untuk mendapatkan kebahagiaan dunia semata. Bahkan hendaknya dia berniat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan apa yang diwajibkan atasnya. Masalah ini terlalaikan dari banyak orang. Dia berniat hanya melenggengkan pergaulannya semata dan dia tidak berniat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maka hendaklah setiap orang mengetahui bahwa dia sedang melaksanakan perintah Allah SWT : ‘ Dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik’.” (Asy-Syarhul Mumti’, 5/357)

Beberapa Akhlak Menuju Keluarga Sakinah
Setiap orang muslim meyakini tentang kedudukan akhlak dalam kehidupan individu, berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara. Di sini, ada beberapa akhlak dan adab yang harus ada pada suami-isteri, yakni berupa hak di antara keduanya, sebagaimana firman Allah SWT . “ Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya.” (Al-Baqarah: 228 )

1. Keduanya memiliki sifat amanah.
Jangan sekali-kali salah satu dari keduanya mengkhianati yang lain, karena mereka berdua tak ubahnya dua orang yang sedang berserikat, sehingga dibutuhkan amanah, menerima nasihat, jujur dan ikhlas di antara keduanya dalam segala kondisi.


2. Memiliki kasih sayang di antara keduanya.
Sang isteri menyayangi suami dan begitu juga sebaliknya, sang suami menyayangi istrinya. Ini merupakan perwujudan firman Allah Subhanahu wa ta’ala :  “ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.” (Ar-Rum: 21)

3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara kedua belah pihak
Jangan sekali-kali terkotori dengan keraguan terhadap kejujuran, amanah, dan keikhlasannya.

4. Lemah lembut, wajah yang selalu ceria, ucapan yang baik dan penuh penghargaan. 
Hal ini masuk dalam keumuman firman Allah Subhanahu wa ta’ala : “ Bergaullah dengan mereka secara patut.” (An-Nisa`: 19)
Rasulullah SAW bersabda : " Inginkan dan lakukan kebaikan untuk kaum wanita.” (Lihat Minhajul Muslim, 1/102). 

Wallahu a’lam

Sumber dari : http://asysyariah.com

1 comment:

Anonymous said...

I think this is one of the most important information for me. And i am glad reading your article. But should remark on few general things, The website style is perfect, the articles is really nice

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...